Rabu, 05 Januari 2011

PSSI, Timnas dan Suppoerter Indonesia "Garuda Tetap Didadaku"

                AFF Suzuki Cup 2010 sudah berakhir pada akhir desember lalu. Kompetisi yg diikuti oleh Negara-negara di ASEAN ini menarik masyarakat dunia terutama Indonesia. Nama AFF Suzuki Cup tadinya bernama Piala Tiger. Tahun 2010 giliran Indonesia yg menjadi tuan rumah bersama Vietnam, yang dibagi menjadi 2 grup yaitu A dan B yang masing-masing grup dihuni oleh 4 negara. Indonesia yg berada satu grup dengan Malaysia, Laos dan Thailand. Sedangkan Vietnam berada di grup satunya lagi bersama Filipina, Singapura dan Myanmar.
            Timnas Indonesia dengan dilatih oleh Alfred Riedl dan pemain-pemain baru yang menghuni timnas membuat masyarakat Indonesia berantusiasme mengikuti dari awal hingga akhir kompetisi ini. Di timnas ada nama baru seperti Christian Gonzales, dan Irfan Bachdim yang dinaturalisasi oleh PSSI. Mereka berdua sangat mengubah permainan timnas yang dulu hanya bergantung kepada Bambang Pamungkas, dan megundang masyarakat Indonesia untuk menonton pertandingan timnas Indonesia. Tidak hanya mereka berdua tapi ada nama baru seperti Nasuha, Zulkilfi, Okto, Bustomi yang bermain bagus selama kompetisi berlangsung. Saya senang dengan permainan timnas yang sekarang, tidak tergantung terhadap pemain lama yg sudah cukup tua, tetapi pemain baru yang masih muda Alfred Riedllah yang telah mengubah sedemikian rupa.
            Timnas Indonesia pada babak penyisihan mencatat clean sheet dalam 3 pertandingan menang terus. Pada pertandingan awal yg digelar di GBK, Indonesia menang dengan skor telak 5-1 menghajar Malaysia. Lalu mempermalukan Laos dengan skor 6-0 di GBK. Terakhir menang dengan skor tipis 2-1 melawan Thailand. 3 pertandingan 13 menjebolokan gawang lawan dan hanya 2 kebobolan ini sangat menakjubkan. Pada semi final Indonesia bertemu dengan Filipina, pada leg 1 dan 2 yang berlangsung di GBK Indonesia menang dengan skor 0-1 dan 1-0, yang dicetak oleh Gonzales dengan gol yang sangat indah, agregat 2-0 cukup untuk masuk Final. Di semi final lainnya Malaysia meng agregat 2-0 atas Vietnam. Di final Indonesia bertemu lagi dengan Malaysia, yang sudah berjumpa pada babak penyisihan. Suppoerter Indonesia dari berbagai pelosok daerah berbondong-bondong menuju Senayan hanya ingin mendukung timnas yang dinilai sangat bagus permainanya ini, meskipun harus mengantri tiket yang lamanya hingga berjam-jam dan masih adapun yang tidak mendapatkan tiket meskipun sudah mengantri dari pagi. Panitia penyelenggara pertandingan dinilai kurang siap dengan membeludaknya para penonton yang memadati senayan, dan masih banyaknya calo.
            Sayang sekali di final kita dikalahkan oleh Malaysia di Bukit Jalil dengan skor 3-0, masyarakat Indonesia pun tidak terima karena pemain Indonesia diganggu dengan adanya laser. Tiga hari kemudian pertandingan kembali digelar kali ini di GBK, dengan lautan merah para supporter yang memadati GBK, teriakan dan dukungan kepada timnas terus mengalir agar menjadi juara di kompetisi kali ini. Sampai ada kata-kata seperti “Ganyang Malaysia” yang dilontarklan oleh supporter kita. Indonesia memang menang dengan skor 2-1 tapi itu tidak cukup untuk mengangkat piala karena kita kalah agregat 4-2 tapi apa boleh buat masyarakat Indonesia menerimanya dan para supporter yang ada di GBK pun demikian, tidak ada keributan. Supporter kita sepertinya sudah dewasa mulai menerima kekalahan, saya lebih bangga terhadap supporter dari pada dengan PSSI yang dinilai memprihatinkan. Banyak masyarakat Indonesia menginginkan Revolusi dalam tubuh PSSI terutama sang ketua Nurdin Halid yang dinilai tidak cocok lagi untuk memimpin PSSI, banyak orang yang berdemo dan menginginkan Nurdin Halid turun dari jabatannya. Sudah beberapa kali kita masuk final di AFF tapi belum ada 1 trofi pun yanh kita raih, kalo di dunia kita seperti Belanda yang dijuluki “juara tanpa mahkota”. Meskipun kita tidak juara tapi “GARUDA TETAP DIDADAKU “ masih panjang waktu kita, hanya perlu pembinaan dan peningkatan kualitas para pemain kita, termasuk para pemain mudanya. Suppoerter akan terus mendukung timnas sampai kapan pun, supporter adalah pemain ke-12, tinggal PSSI saja yang perlu diperbaiki dari sekarang juga kalau ingin pesepakpolaan kita lebih maju lagi.