Pada
kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang beberapa layanan-layanan
telematika. Saat ini informasi sudah banyak berkembang, hanya saja harus adanya
dukungan teknologi. Teknologi telematika yang telah berkembang sehingga mampu menyampaikan
suatu informasi. Layanan yg dimaksudkan adalah layanan informasi, layanan
keamanan, layanan Context Aware & Event Base dan layanan perbaikan sumber
(Resource Discovery Service).
1. Layanan
Informasi
Layanan
Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar
individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan
perkembangannya. Informasi adalah salah satu aset penting yang sangat berharga
bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan
keutuhan negara, kepercayaan publik atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan,
ketepatan dan keutuhan informasinya. Informasi dapat disajikan dalam berbagai
format seperti: teks, gambar, audio, maupun video.
Tujuan
layanan informasi secara umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan
secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang
diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya.
2. Layanan
Keamanan
Keamanan
adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jariangan
tidak mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa
menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil
ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan tertentu
untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
-
Rahasia (privacy)
Dengan banyak
pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang
sensitif menjadi sulit.
-
Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak
node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi
data adalah lebih tinggi.
-
Keaslian (authenticity)
Hal ini sulit
untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host
mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host
lain.
-
Convert
Channel
Jaringan
menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran
data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan
pesan.
Keamanan
dapat didefnisikan sebagai berikut :
1. Integrity
Mensyaratkan
bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang. pada
aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang
berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya
untuk menjamin aspek integrity ini.
2. Confidentiality
Mensyaratkan
bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan
bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin
kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
3. Authentication
Mensyaratkan
bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada
jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
4. Availability
Mensyaratkan
bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan
user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
5. Nonrepudiation
Mensyaratkan
bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman
dan penerimaan pesan.
Keamanan
informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak
dipakai, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi
dan piranti lunak. Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan
dalam empat kategori utama :
1.
Interruption
Suatu
aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat
dipakai oleh yang berwenang.
2.
Interception
Suatu
pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang
dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain.
3.
Modification
Suatu
pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset.
4.
Fabrication
Suatu
pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
3. Layanan
Context Aware & Event Base
Dalam
ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan
dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan
aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalamnya. Gagasan inilah yang
diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
Context-awareness
merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu
kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network
itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu.
Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai
preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Pada
sekarang ini sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan
bagi user untuk mengakses informasi setiap saat user membutuhkannya. Yang disebut
context-aware computing yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan menjadi
trend yang penting untuk
dikembangkan
kedepannya. Dengan adanya context aware, user tidak perlu selalu memberikan
input yang secara eksplisit untuk membuat komputer menjalankan tugas-tugasnya.
Tiga
hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt,
yaitu:
1. The acquisition of context
Hal
ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks
yang diinginkan.
2. The abstraction and understanding of context
Pemahaman
terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata,
bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan
kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap
inputan dalam suatu konteks.
3. Application behaviour based on the
recognized context
Terakhir,
dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan
tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana
caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Beberapa
bagian dari context awareness telah mulai dikembangkan. Misalnya LBS
(location-based service) ketika user mencari keyword tertentu, maka user akan
memperoleh hasil yang dibutuhkan tergantung pada posisi user itu berada. Ini
juga dapat digabungkan dengan beberapa data dan informasi yang di inputkan dari
user. Sebagai contoh user tersebut mencari data lokasi dimana posisi keberadaan
user sekarang berada. Contoh lain layanan context aware & event base:
•
Vehicle Diagnostic Service
• Car
Insurance based on driving statistic
4. Layanan
Perbaikan sumber (Resource Discovery Service)
Layanan
telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery
Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan
utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi
layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan
perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya
manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,
pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha,
lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya.
Sasaran
utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu :
a)
Peningkatan kinerja layanan publik yang memberikan akses yang luas terhadap
peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi
sebagai katalisator pembangaunan.
b)
Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada
old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh
Tapscott.
Sumber
:
http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=602&Itemid=9
http://bhtv.insan.co.id/docs/Paper%20SDM%20-%20Lokakarya%20TKTI.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar